Candi Borobudur adalah salah satu monumen Buddha terbesar di dunia. Ini peninggalan kolosal, Borobudur dibangun oleh dinasti Sailendra antara 778-842 AD; 300 tahun sebelum Kamboja Angkor Wat, dan 400 tahun sebelum bekerja mulai pada katedral besar Eropa. Sedikit yang diketahui tentang sejarah awal kecuali bahwa tenaga kerja yang sangat besar - pematung, seniman, patung dan ukiran ahli - harus telah bekerja keras untuk memindahkan dan mengukir 55.000 meter kubik batu. Situs bersejarah Borobudur ini merupakan warisan budaya dan menjadi sumber utama budaya Indonesia, yang terletak sekitar 40 km sebelah utara dari Jogjakarta Kota di bagian tengah pulau Jawa. 


Sir Thomas Stanford Raffles mengungkapkan kuil pada tahun 1815. Ia menemukan candi dalam kondisi wined dan terkubur di bawah abu vulkanik. Dia memerintahkan seorang arkeolog, H.C. Cornelius untuk menggali dan membersihkan situs dari bawah dan melakukan penyelidikan menyeluruh. Lebih dari 200 buruh ditempati selama 45 hari untuk mengungkap dan menghapus bumi, semak-semak, dan pohon-pohon yang mengubur candi bersejarah. Proyek restorasi besar-besaran mulai 1907-1911 yang dipimpin oleh Dr. Tb. van Erp. Kemudian, dengan bantuan UNESCO, restorasi kedua untuk menyelamatkan Borobudur dilaksanakan dari tahun 1973 sampai 1983. Sejak itu, menjadi Warisan Dunia UNESCO.

Banyak teori yang berusaha menjelaskan nama Candi Borobudur ini. Salah satunya menyatakan bahwa nama ini kemungkinan berasal dari kata Sambharabhudhara, yaitu artinya "gunung" (bhudara) di mana di lereng-lerengnya terletak teras-teras .Selain itu ada beberapa etimologi rakyat lainnya.
Misalkan kata borobudur berasal dari ucapan "para Buddha" yang karena pergeseran bunyi penjelasan Borobudur.Another adalah bahwa nama ini berasal dari dua kata "bara" dan "beduhur" .suatu kata bara konon berasal dari kata vihara , sementara ada juga penjelasan lain di mana bara berasal dari bahasa Sansekerta yang berarti kompleks candi atau biara dan beduhur artinya adalah "tinggi", atau mengingatkan dalam bahasa Bali berarti "di atas" Jadi intinya adalah sebuah biara atau asrama yang terletak di tanah tinggi .
                                    
 
Sejarawan J.G de Casparis dalam disertasinya untuk mendapatkan gelar doktor pada tahun 1950 menemukan bahwa Borobudur adalah tempat worship.Based pada prasasti Karangtengah dan Kahulunan, Casparis memperkirakan Borobudur adalah pendiri dinasti raja dinasti Mataram bernama Samaratungga, melakukan konstruksi sekitar 824 AD
Gedung baru raksasa dapat diselesaikan pada saat putrinya, Ratu Pramudawardhani.Borobudur Pembangunan diperkirakan akan memakan waktu setengah prasasti Karangtengah century.In juga menyebutkan tentang penganugerahan sima lahan (tanah bebas pajak) oleh Cri Kahulunan (Pramudawardhani) untuk mempertahankan Kamulan disebut Bhūmisambhāra.Kamulan istilah itu sendiri berasal dari kata yang berarti tempat pertama asal, kuil leluhur untuk memuliakan, kemungkinan nenek moyang dari dinasti Sailendra.Casparis memperkirakan bahwa Sambhāra Bhudhāra Bhumi dalam bahasa Sansekerta berarti "Bukit menetapkan sepuluh tingkatan boddhisattwa kebajikan", adalah nama asli Borobudur.

Desain Candi Borobudur
Candi Borobudur memiliki struktur dasar punden berundak, dengan enam pelataran berbentuk bujur sangkar, tiga pelataran berbentuk bundar melingkar dan sebuah stupa utama sebagai puncaknya. Selain itu tersebar di semua pelatarannya beberapa stupa.

Candi Borobudur didirikan di atas sebuah bukit atau deretan bukit-bukit kecil yang memanjang dengan arah Barat-Barat Daya dan Timur-Tenggara dengan ukuran panjang ± 123 m, lebar ± 123 m dan tinggi ± 34.5 m diukur dari permukaan tanah datar di sekitarnya dengan puncak bukit yang rata. 

Candi Borobudur juga terlihat cukup kompleks dilihat dari bagian-bagian yang dibangun. Terdiri dari 10 tingkat dimana tingkat 1-6 berbentuk persegi dan sisanya bundar. Dinding candi dipenuhi oleh gambar relief sebanyak 1460 panel. Terdapat 504 arca yang melengkapi candi.
  


Material Penyusun Candi

Inti tanah yang berfungsi sebagai tanah dasar atau tanah pondasi Candi Borobudur dibagi menjadi 2, yaitu tanah urug dan tanah asli pembentuk bukit. Tanah urug adalah tanah yang sengaja dibuat untuk tujuan pembangunan Candi Borobudur, disesuaikan dengan bentuk bangunan candi. 


Menurut Sampurno Tanah ini ditambahkan di atas tanah asli sebagai pengisi dan pembentuk morfologi bangunan candi. Tanah urug ini sudah dibuat oleh pendiri Candi Borobudur, bukan merupakan hasil pekerjaan restorasi. Ketebalan tanah urug ini tidak seragam walaupun terletak pada lantai yang sama, yaitu antara 0,5-8,5 m.

 


Misteri Cara Membangun Candi
  

Data mengenai candi ini baik dari sisi design, sejarah, dan falsafah bangunan begitu banyak tersedia. Banyak ahli sejarah dan bangunan purbakala menulis mengenai keistimewaan candi ini.

Hasil penelusuran data baik di buku maupun internet, tidak ada satupun yang sedikit mengungkapkan mengenai misteri cara pembangunan candi. Satu-satunya informasi adalah tulisan mengenai sosok Edward Leedskalnin yang aneh dan misterius.

Dia mengatakan “Saya telah menemukan rahasia-rahasia piramida dan bagaimana cara orang Mesir purba, Peru, Yucatan dan Asia (Candi Borobudur) mengangkat batu yang beratnya berton-ton hanya dengan peralatan yang primitif.”

Edward adalah orang yang membangun Coral Castle yang terkenal. Beberapa orang lalu memperkirakan bagaimana cara kerja dia untuk mengungkap misteri tentang pengetahuan dia bagaimana bangunan purba dibangun.
Berikut pendapat beberapa orang dan ahli mengenai cara Edward membangun Coral Castle:

Ada yang mengatakan bahwa ia mungkin telah berhasil menemukan rahasia para arsitek masa purba yang membangun monumen seperti piramida dan Stonehenge.
Ada yang mengatakan mungkin Edward menggunakan semacam peralatan anti gravitasi untuk membangun Coral Castle.

David Hatcher Childress, penulis buku Anty Gravity and The World Grid, memiliki teori yang menarik. Menurutnya wilayah Florida Selatan yang menjadi lokasi Coral Castle memiliki diamagnetik kuat yang bisa membuat sebuah objek melayang.

Apalagi wilayah Florida selatan masih dianggap sebagai bagian dari segitiga bermuda. David percaya bahwa Edward Leedskalnin menggunakan prinsip diamagnetik jaring bumi yang memampukannya mengangkat batu besar dengan menggunakan pusat massa.

David juga merujuk pada buku catatan Edward yang ditemukan yang memang menunjukkan adanya skema-skema magnetik dan eksperimen listrik di dalamnya. Walaupun pernyataan David berbau sains, namun prinsip-prinsip esoterik masih terlihat jelas di dalamnya.
Penulis lain bernama Ray Stoner juga mendukung teori ini. Ia bahkan percaya kalau Edward memindahkan Coral Castle ke Homestead karena ia menyadari adanya kesalahan perhitungan matematika dalam penentuan lokasi Coral Castle. Jadi ia memindahkannya ke wilayah yang memiliki keuntungan dalam segi kekuatan magnetik.


Akhirnya didapat foto yang berhasil diambil pada waktu Edward mengerjakan Coral Castle menunjukkan bahwa ia menggunakan cara yang sama yang digunakan oleh para pekerja modern, yaitu menggunakan prinsip yang disebut block and tackle.

Beda Coral Castle beda pula Candi Borobudur. Coral Castle masih menungkinkan menggunakan Block dan Tackle. Untuk Candi Borobudur rasanya block dan tackle pun masih belum ada. Lalu bagaimana sebenarnya cara membuat Candi ini?.

Misteri yang belum terungkap berdasarkan informasi di atas. Saya coba mulai berfikir ulang terlepas dari misteri dengan mencoba menganalisis data-data yang ada.

  





Sumber : www.anehdidunia.com

Post a Comment

Top